Zimmy Permana sembiring
X2/42
SEKOLAH MENENGAH ATAS 4
JALAN GARDUJATI
B A N D U N G
2009
PENDAHULUAN
Plantae adalah salah satu kingdom yang ada di dalam pembagian kingdom. Pada plantae banyak sekali bahan materi pembelajaran yang sangat menarik. Salah satunya ialah lumut.
LUMUT
Lumut adalah peralihan dari talus ke kormus. Walau ada peneliti berpendapat bahwa lumut adalah talus, yang berarti lumut tidak memiliki akar, batang, dan daun. Di sisi lain banyak juga peneliti yang mengatakan bahwa lumut ialah kormus, yang berarti bahwa lumut sudah memiliki akar, daun, dan batang yang sejati. Namun, menurut pendapat saya lumut adalah peralihan dari talus ke kormus karena lumut memiliki sesuatu struktur yang menyerupai daun, batang, dan akar namun daun, batang, dan akar tersebut tidaklah sejati ditambah dengan penemuan dari peneliti-peneliti yang lain dan bertambah majunya ilmu pengetahuan juga teknologi.
Tumbuhan lumut berwarna hijau karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang menghasilkan klorofil a dan b. lumut bersifat autotrof. Lumut merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan lumut berkormus dan bertalus. Lumut dapat beradaptasi untuk tumbuh di tanah, belum mempunyai jaringan pengangkut, sudah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa.
Batang dan daun tegak memiliki susunan berbeda-beda. Batang apabila dilihat secara melintang akan tampak susunan sebagai berikut selapis sel kulit, lapisan kulit dalam (korteks), silinder pusat yang terdiri sel-sel parenkimatik yang memanjang untuk mengangkut air dan garam-garam mineral; belum terdapat floem dan xilem. Sel-sel daunnya kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang
tersusun seperti jala. Lumut hanya dapat tumbuh memanjang tetapi tidak membesar, karena tidak ada sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan penyokong. Rizoid seperti benang sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap garam-garam mineral.
Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri dari: vaginula, seta, apofisis, kaliptra, kolumela. Sporofit tumbuh pada gametofit menyerupai daun. Gametofit berbentuk seperti daun dan di bagian bawahnya terdapat rizoid yang berfungsi seperti akar. Jika sporofit tidak memproduksi spora, gametofit akan membentuk anteridium dan arkegonium untuk melakukan reproduksi seksual.
Reproduksi lumut bergantian antara fase seksual dan aseksual melalui pergiliran keturunan atau metagenesis. Reproduksi aseksual dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit. Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet-gamet dalam gametofit. Ada dua macam gametangium yaitu arkegonium (gametangium betina) bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, yang sempit disebut leher dan anteridium (gametangium jantan) berbentuk bulat seperti gada. Jika anteridium dan arkegonium dalam satu individu tumbuhan lumut disebut berumah satu (monoesis). Jika dalam satu individu hanya terdapat anteridium atau arkegonium saja tumbuhan lumut disebut berumah dua (diesis).
Lumut yang sudah teridentifikasi mempunyai jumlah sekitar 16 ribu.
METAGENESIS LUMUT
LUMUT
• Paling banyak dikenal yaitu lumut daun
• Memiliki rizhoid.
• Habitat di tempat gelap.
• Berkembang bak dengan cara menghasilkan spora melalui fertilisasi gamet.
• Mengalami metagenesis.
Lumut Hati (Hepaticopsida)
Lumut hati tubuhnya berbentuk lembaran
Menempel di atas permukaan tanah, pohon atau tebing.
Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan.
Tidak memiliki batang dan daun.
Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina.
Contohnya: Ricciocarpus, Marchantia dan lunularia.
Lumut Tanduk (Anthoceratophyta)
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang.
Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas.
Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan.
Reproduksi seperti lumut hati.Contohnya Anthocerros sp.
Lumut Daun (Bryophyta)
Lumut daun juga disebut lumut sejati.
Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun.
Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang batang. Kuncup akan membentuk lumut baru.
Contoh: Spagnum fibriatum, Spagnum squarosum.
Beberapa klasifikasi lumut daun:
Anthoseros laevis
Sistematik :
Divisi : Bryophyta
Classis : Hepaticae
Ordo : Anthocerotales
Famili : Anthocerotaceae
Genus : Anthoceros
Species : Anthoceros leavis
Diskripsi :
• Gametofit mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh, biasanya melekat pada tanah dengan perantaraan rizoid-rizoid.
• Susunan talusnya masih sederhana.
• Sel-selnya hanya memiliki satu kloroplas dengan satu pirenoid yang besar.
• Pada sisi bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup yang berbentuk ginjal. Stoma hampir selalu terisi lendir.
• Beberapa anteridium terkumpul dalam suatu lekukan pada sisi atas talus, demikian pula arkegoniumnya.
• Sel yang diatas terus membelah-belah dan merupakan sporogonium, yang bawah membelah-belah dan merupakan kaki sporogonium.
• Sel-sel yang menyusun kaki sporogonium berbentuk sebagai rizoid, melekat pada talus gametovitnya.
• Sporogonium tidak bertangkai, mempunyai bentuk seperti tanduk, panjangnya 10-15 cm.
Notothylus valvata
Sistematik :
Divisi : Bryophyta
Classis : Hepaticae
Ordo : Anthocerotales
Famili : Anthocerotaceae
Genus : Notothylus
Species : Notothylus valvata
Diskripsi :
• Gametofit mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh, biasanya melekat pada tanah dengan perantaraan rizoid-rizoid.
• Susunan talusnya masih sederhana.
• Sel-selnya hanya memiliki satu kloroplas dengan satu pirenoid yang besar.
• Pada sisi bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup yang berbentuk ginjal. Stoma hampir selalu terisi lendir.
• Beberapa anteridium terkumpul dalam suatu lekukan pada sisi atas talus, demikian pula arkegoniumnya.
• Sel yang diatas terus membelah-belah dan merupakan sporogonium, yang bawah membelah-belah dan merupakan kaki sporogonium.
• Sel-sel yang menyusun kaki sporogonium berbentuk sebagai rizoid, melekat pada talus gametovitnya.
• Sporogonium tidak bertangkai, mempunyai bentuk seperti tanduk, panjangnya 10-15 cm.
Marchantia polymorpha
Sistematik :
Divisi : Bryophyta
Classis : Hepaticae
Ordo : Marchantiales
Famili : Marchantiaceae
Genus : Marchantia
Species : Marchantia polymorpha
Diskripsi :
• Talus seperti pita, kurang lebih 2 cm lebarnya, agak tebal, berdaging, bercabang-cabang menggarpu, dan mempunyai suatu rusuk tengah yang tidak begitu menonjol.
• Pada sisi bawah terdapat sisik-sisik perut dan rizoid-rizoid ysng bersifat fototrop negatif.
• Permukaan atas talus mempunyai lapisan kutikula sehingga hampir mungkin di lalui air.
• Sisa-sisa jaringan talus berupa sel-sel yang tidak mengandung klorofil dan berguna sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan.
• Gametangium didukung oleh suatu cabang talus yang tumbuh tegak.
• Dulu digunakan sebagai bahan obat penyakit hati. (hepar).
Riccia fluitans
Sistematik :
Divisi : Bryophyta
Classis : Hepaticae
Ordo : Marchantiales
Famili : Ricciaceae
Genus : Riccia
Species : Riccia fluitans
Diskripsi :
• Talus seperti pita, kurang lebih 2 cm lebarnya, agak tebal, berdaging, bercabang-cabang menggarpu, dan mempunyai suatu rusuk tengah yang tidak begitu menonjol.
• Pada sisi bawah terdapat sisik-sisik perut dan rizoid-rizoid ysng bersifat fototrop negatif.
• Permukaan atas talus mempunyai lapisan kutikula sehingga hampir mungkin di lalui air.
• Sisa-sisa jaringan talus berupa sel-sel yang tidak mengandung klorofil dan berguna sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan.
• Gametangium didukung oleh suatu cabang talus yang tumbuh tegak.
Blasia pusilla
Sistematik :
Divisi : Bryophyta
Classis : Hepaticae
Ordo : Jungermaniales
Famili : Anacrogynaceae
Genus : Blasia
Species : Blasia fluitans
Diskripsi :
• Telah memiliki semacam batang yang bercabang-cabang banyak dan tumbuh dorsi ventral.
• Protonema hanya terdiri atas beberapa sel saja, tetapi ada pula yang protonemanya pipih dan menjadi bagian tubuhnya yang vegetatif.
• Ujung talus tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan arkegonium.
• Sporogonium terdapat pada sisi punggung, dan pada beberapa jenis diliputi oleh periketium.
• Talus lebar, mempunyai rusuk tengah, pada tepi talusnya mulai tampak terbentuknya alat-alat seperti daun.
Metzgeria furcata
Sistematik :
Divisi : Bryophyta
Classis : Hepaticae
Ordo : Jungermaniales
Famili : Anacrogynaceae
Genus : Metzgeria
Species : Metzgeria furcata
Diskripsi :
• Talus berbentuk pita yang sempit, bercabang-cabang menggarpu.
• Hidup pada batang-batang pohon-pohonan atau diatas batu-batu cadas.
• Telah memiliki semacam batang yang bercabang-cabang banyak dan tumbuh dorsi ventral.
• Protonema hanya terdiri atas beberapa sel saja, tetapi ada pula yang protonemanya pipih dan menjadi bagian tubuhnya yang vegetatif.
• Ujung talus tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan arkegonium.
• Sporogonium terdapat pada sisi punggung, dan pada beberapa jenis diliputi oleh periketium.
Calobryum mnioides
Sistematik :
Divisi : Bryophyta
Classis : Hepaticae
Ordo : Jungermaniales
Famili : Haplomitriaceae
Genus : Calobryum
Species : Calobryum mnioides
Diskripsi :
• Talus bersifat radial, mempunyai bagian seperti batang dengan 3 baris bagian-bagian serupa daun.
• Alat-alat kelamin terdapat diantara bagian-bagian seperti daun-daun, letaknya pada ujung bagian yang seperti batang.
• Umumnya hidup di daerah tropika.
• Ujung talus tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan arkegonium.
• Sporogonium terdapat pada sisi punggung, dan pada beberapa jenis diliputi oleh periketium.
Andreaea petrophila
Sistematik :
Divisi : Bryophyta
Classis : Musci
Ordo : Andreaeales
Famili : Andreaeaceae
Genus : Andreaea
Species : Andreaea petrophila
Diskripsi :
• Tumbuh di atas tanah-tanah gundul yang periodik mengalami kekeringan, bahkan diatas pasir yang bergerak pun dapat tumbuh.
• Dapat ditemui di antara rumput-rumput, di atas batu-batu cadas, pada batang dan cabang pohon,di rawa-rawa, tetapi jarang di dalam air.
• Spora bersifat fototrop positif, banyak bercabang-cabang, dan terlihat seperti hifa cendawan yang berwarna hijau.
• Alat kelamin terkumpul di ujung batang atau cabang, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya di paling atas.
• Protonema berbentuk pita yang bercabang-cabang.
• Kapsul spora mula-mula diselubungi oleh kaliptra yang bentuknya seperti kopyah bayi. Jika sudah masak pecah dengan 4 katup-katup.
• Kolumela diselubungi oleh jaringan sporogen.
Sphagnum fimbriatum
Sistematik :
Divisi : Bryophyta
Classis : Musci
Ordo : Sphagnales
Famili : Sphagnaceae
Genus : Sphagnum
Species : Sphagnum fimbriatum
Diskripsi :
• Spora bersifat fototrop positif, banyak bercabang-cabang, dan terlihat seperti hifa cendawan yang berwarna hijau.
• Alat kelamin terkumpul di ujung batang atau cabang, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya di paling atas.
• Hidup di tempat-tempat berawa-rawa dan membentuk rumpun atau bantalan, pada bagian bawah yang ada di dalam air mati dan berubah menjadi gambut.
• Protonema merupakan suatu badan berbentuk daun kecil, tepinya bertoreh-toreh dan hanya terdiri dari satu sel saja.
• Batangnya bercabang-cabang dan membentuk roset pada ujungnya.
• Setelah pembuahan, kaki selau memanjang seperti tangkai dan dinamakan pseudopodium.
• Kapsul spora mempunyai tutup yang akan membuka, jika spora sudah masak.
Funaria hygrometrica
Sistematik :
Divisi : Bryophyta
Classis : Musci
Ordo : Brayales
Famili : Funariaceae
Genus : Funaria
Species : Funaria hygrometrica
Diskripsi :
• Sporogoniumnya mempunyai satu tangkai yang elastis, disebut seta.
• Kaliptra melebar seperti perut dan berguna sebagai penimbunan air bagi sporogonium yang masih muda.
• Gigi peristom tipis seperti selaput, berasal dari satu lapis sel sporogonium. Gigi mempunyai garis-garis melintang dan bersendi.
• Masuk dalam kelompok Eubryales acrocarpi.
Manfaat lumut bagi kehidupan antara lain:
Marchantia polymorpha untuk mengobati penyakit hepatitis.
Spagnum sebagai pembalut atau pengganti kapass, jika Spagnum ditambahkan ke tanah dapat menyerap air dan menjaga kelembaban tanah.
Spaghnum imbricatum yang merupakan bagian ramuan untuk mengobati luka.
keren :-)
BalasHapus