Kampung Karo, Kelapa
Sawit, Eksistensi Kalak Karo i Taneh Perantauan
Sejak
dulu bertani merupakan pekerjaan mayoritas yang di lakoni orang-orang suku Karo.
Keadaan geografis serta keadaan tanah yang cukup subur menjadikan sebagian
besar warga Karo berprofesi menjadi petani.Letak geografisnya yang berada di
pegunungan atau dataran tinggi ikut mendukung ketersediaan air bersih dan
kondisi lingkungan yang stabil. Mulai dari tanaman palawija, padi,
rempah-rempah, markisa, jeruk menjadi komoditas utama. Namun berawal dari
bertambahnya jumlah penduduk tanah Karo, hal ini kemudian menjadi masalah ketika lahan yang digarap
tetap, kebutuhan akan lahan untuk tempat tinggal meningkat, serta banyak hama
yang menyerang tanaman petani. Oleh karena itu banyak orang Karo yang merantau
keluar untuk bekerja atau mencari lahan untuk bertani.
Sekitar
tahun 1980an diawali oleh beberapa orang Karo yang bekerja di PTPN IV
dimulailah perantauan muda-mudi Karo yang pindah dan membuka lahan baru di
daerah provinsi Riau khususnya Kabupaten Siak. Pada mulanya mayoritas lahan di
riau adalah hutan yang cukup lebat di sertai rawa yang cukup luas karena
letaknya di dataran rendah. Memang di awali dengan cara yang salah yaitu dengan
melakukan penebangan liar atau membakar hutan untuk membuka lahan. Namun hal
itu sudah tidak bisa kita ubah karena sebagian besar lahan di provinsi riau
sudah berubah menjadi perkebunan-perkebunan kelapa sawit.
Di Desa
Dayun misalnya, pada masa tahun 1990an didesa ini hanya terdapat beberapa keluarga
Karo dan beberapa keluarga Melayu yang merantau untuk ikut menggarap lahan
kelapa awit. Saat itu harga komoditas kelapa sawit hanya berkisar Rp300an per
kilonya dan harga tanah per hektarepun terbilang sangat murah. Pada kondisi ini
penerangan yang dipakai hanyalah berasal dari lampu teplok.
Seiring
berjalannya waktu sekitar tahun 2005 harga komoditas kelapa sawit meningkat
hingga menembus harga Rp 1000 per kilogramnya. Saat itulah merupakan momentum
kedatangan banyak pendatang yang ingin menanamkan modalnya dan meraih untung
dalam bidang perkebunan kelapa sawit. Namun eksistensi orang-orang Karo tidak
redup namun semakin terlihat dengan adanya kampung Karo di desa Dayun kecamatan
Dayun kabupaten Siak. Sebuah daerah dimana seluruh penduduk didaerah tersebut
adalah orang- orang Karo. Dengan mencari “kade-kade” sebagai orang dengan suku Karo
akan dapat dengan mudah mendapatkan tempat dikampung itu dan memulai perjuangan.
Saat ini masih banyak kesempatan untuk orang-orang Karo yang ingin mengadu
nasib di Riau. Eksistensi orang Karo terbukti dengan mekarnya Klasis GBKP
Riau-Sumbar.
(Zimmy P S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar