Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
aku adalah anak yang dilahirkan untuk mengubah dunia dan aku akan membentuk paradigma baru....

Senin, 13 April 2020

Hasil BIMTEK Pembangunan Kawasan Perdesaan Partisipatif


Bimbingan Teknis Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Partisipatif dengan ketentuan sebagai berikut:
Tanggal                     : 14-16 Maret 2018                           :
Tempat                       : Hotel Swissbell Residences Kalibata
Pemateri                    : Dr. Ir. Sugeng Budiharsono

Hasil bimbingan teknis sosialisasi tentang pembangunan kawasan perdesaan partisipatif yang diadakan di lingkungan Direktorat Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan bersama ini kami sampaikan sebagai berikut :
1.    Cara pandang Appreciative Inquiry merupakan cara pandang yang melihat kelebihan yang ada di suatu kawasan untuk kemudian dikembangkan, bukan lagi membangun untuk menutupi kekurangan kawasan;
2.    Cara Pandang ini menilai aset dengan 8 modal yaitu modal keagamaan, intelektual, manusia, sosial budaya, sumber daya buatan, sumber daya alam, finansial dan lokasi strategis;
3.    Partisipasi dalam proses demokrasi merupakan bagian yang penting yang harus mendengar suara stakeholder untuk mewujudkan perubahan. Tahap tertinggi dari partisipasi yaitu dimana masyarakat ikut mengontrol seluruh proses multistakeholder;
4.    Stakeholder adalah individu, komunitas, kelompok atau organisasi yang berkepentingan terhadap hasil pembangunan;
5.    Analisis stakeholder dilakukan dengan grid yang menggambarkan hubungan timbal balik antara kekuasaan dan kepentingan;
6.    Pembangunan kawasan harus mengajak seluruh stakeholder kunci yang berperan sebagai subjek, pemain, dan aktor;
7.    Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (prukades) merupakan instrumen dan motor penggerak untuk mempercepat pembangunan kawasan perdesaan. Ini merupakan kapitalisasi potensi kawasan perdesaan dengan aktifitas ekonomi dari hulu hingga hilir;
8.    Dalam penentuan prukades maka perlu dilaksanakan telaah komoditi calon prukades dengan 9 kriteria yaitu :
a.    Ketersediaan Bahan Baku;
b.    Pasar Jangka Panjang dan Pendek;
c.    Kesesuaian dengan regulasi;
d.    Ketersediaan Sumber Daya Manusia;
e.    Pasar Domestik dan Ekspor;
f.     Aspek Lingkungan;
g.    Ketersediaan Sarana dan Prasarana;
h.    Keterlibatan Masyarakat;
i.      Lamanya Masyarakat Melakukan Usaha;
9.    Rantai nilai adalah kegiatan di dalam atau di luar suatu organisasi ataupun produksi;
10.  Analisa rantai nilai dilakukan pada kegiatan utama dan kegiatan pendukung yang membawa keuntungan sehingga tercipta zero waste business;
11.  Pada pohon industri rantai nilai harus terjalin keterpaduan antara nilai horisontal dan vertikal dimana hasil output suatu kegiatan dapat menjadi input bagi kegiatan yang lainnya selain menghasilkan produk sesuai rantai industrinya sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar